Iklan

Ustadz Gelandangan Berkoar....!!!

Ketiadaan




oleh Ulin Nuha (Catatan) pada 5 Mei 2013 pukul 11:41
Secara bahasa, 'masjid' berarti tempat sujud, tempat di mana semua egoisme diletakkan serendah-rendahnya. Lambang keterbebasan individu dari dirinya sendiri, sistem manusiawi, dan segala hal yang fana.


Ketertundukan egoku berlandaskan suatu kesadaran dan ketercengangan logika. Bermil-mil perjalanan akal mencerna setiap fenomena eksistensi. Akhirnya, logikaku tak bisa menerima jika keberadaanku mengada tanpa ada yang mengadakan.




Maka tentu Dia yang mengadakanku dari ketiadaan inilah yang pantas 'menduduki' singgasana kemaharajaan tanpa batas, yang seharusnya kusujudi, bukan yang lain.


Kesadaran inilah suatu kebebasan sejati. Ketundukan tunggal sebagai konsekuensi kemerdekaan asasi yang menempatkan semua manusia -bahkan seluruh makhluk- dalam tingkatan yang sama di hadapan atau di dalam Kemutlakan Wujud.


Ya. Selamanya, Hak Asasiku tak akan pernah lepas dari Kewajiban Asasiku sebagai 'sesuatu' yang sejatinya tidak ada.
LihatTutupKomentar

Iklan